Kampanye untuk pemilihan kepala daerah Jawa Tengah 2008 sudah dimulai sejak Jumat, 6 Juni, dan berakhir pada Rabu, 18 Juni 2008. Setelah masa tenang selama tiga hari, pencoblosan dilakukan pada Ahad, 22 Juni.
Sebelum kampanye resmi, sebetulnya mereka sempat melakukan debat terbuka yang disponsori oleh Perspektif Online. Wimar Witoelar mengundang dan memandu mereka untuk menyampaikan visi dan misi sekaligus menjawab pertanyaan dari peserta. Acara yang berlangsung di Auditorium RRI Semarang tersebut disiarkan secara langsung oleh TVRI Jawa Tengah dan RRI Semarang, Solo & Purwokerto, hari Sabtu 31 Mei 2008 jam 19.30-21.00. Ini sedikit mengobati kekecewaan masyarakat, karena pada pertemuan yang dirancang Universitas Muhammadiyah Surakarta pada 1 Maret sebelumnya, dari kelima kandidat hanya Bibit Waluyo yang hadir.

Namun memasuki tiga hari pertama kampanye resmi, tidak ada hal baru yang dilakukan oleh para calon. Mereka melakukan kampanye konvensional dengan cara tradisional. Misalnya menyambangi pasar-pasar dan berdialog dengan para pedagang, menggelar rapat tertutup dan memberi bunga pada para pengguna jalan. Bahkan ditengarai ada pula kampanye yang kebablasan dan dinilai melanggar koridor hukum. Ini dilakukan oleh Sukawi Sudharto di Blora. Mereka menyalurkan 372 paket sembako kepada para pensiunan PNS melalui kantor pos. Situs Okezone menyebut, penemuan paket berisi 1 kg gula, 5 kg beras, minyak goreng, dan stiker Sukawi-Sudarto itu sudah dilaporkan ke polisi dan diminta dihentikan pembagiannya.
Lalu, siapa kandidat yang paling populer? Biarlah para lembaga survei yang melakukan itu di lapangan langsung. Blog ini hanya menganalisis apa yang terjadi di dunia maya. Ada tiga hal yang perlu dicatat.

(lebih…)